Rumah Zakat yang kita ketahui sebagai lembaga sosial non profit, saat ini makin memperbaiki kualitasnya. Jika dulu, dibutuhkan face to face ketika ingin berdonasi. Saat ini, donasi bisa dilakukan secara online. Rumah Zakat seakan menjawab tantangan era digital saat ini. Karena, banyak masyarakat yang selalu menginginkan kemudahan, dalam hal apapun.
Sharing Happines ini adalah sebuah platform crowdfunding yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan donasi secara real-time. Diluncurkan pada Februari 2016 silam, Sharing Happiness sekarang ini sudah ada yang berbentuk aplikasi. Sehingga, kapanpun masyarakat ingin berdonasi, cukup gunakan smartphonenya saja.
Di tahun 2017, Rumah Zakat membukukan lebih dari 217.000 donatur. Sebanyak 77% donasi dilakukan secara cashless. Ini menandakan kalau masyarakat kita lebih menginginkan sesuatu yang mudah. Seperti donasi yang dilakukan dengan cara transfer.
Selasa (17/4), Sharing Happiness 3.0 diperkenalkan secara resmi pada blogger dan media yang hadir. Versi 3.0 ini menyempurnakan versi terdahulu. Ada fitur-fitur yang ditambahkan yang pastinya membuat platform ini makin mudah digunakan. Beberapa fitur yang ditingkatkan adalah dashboard yang makin responsif, pilihan program sosial yang makin banyak, report donasi, serta wish-list yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan program favoritnya.
Menurut Nur Effendi, CEO Rumah Zakat, donasi yang dihimpun oleh Sharing Happiness.org meningkat hingga 130% sejak pertama kali diluncurkan. Artinya, tren donasi online ini positif dan disukai. Sejak awal diluncurkan, Sharing Happiness sudah menghimpun dana mencapai 24 miliar rupiah dari 25.000 donatur.
Dari dana yang terkumpul, sudah ada 280 proyek sosial yang didanai hingga Maret 2018. Respon positif dari masyarakat membuat Rumah Zakat selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik.
Nur Effendi menambahkan, dengan Sharing Happiness, pengguna tidak hanya bisa berdonasi. Tapi juga bisa membuat program penggalangan dana sendiri. Penggalangan dana bisa dari program yang sudah ada atau program baru yang jadi concern di lingkungan sekitar.
Salah satu penyaluran dari donasi yang masuk di Rumah Zakat adalah pemberdayaan dan pembinaan desa-desa potensial. Tahun 2018 ini, Rumah Zakat memiliki target bisa membina 1.234 Desa Berdaya di seluruh Indonesia.
Desa Berdaya ini adalah proses pemberdayaan wilayah berdasarkan pemetaan potensi lokal di bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Menurut Nur Effendi, tujuan dari Desa Berdaya ini adalah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, baik secara individu maupun komunitas.
Merealisasikan program Desa Berdaya ini tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, Rumah Zakat tentu harus bermitra dengan berbagai stakeholder lokal maupun nasional. Supaya desa yang menjadi target binaan, benar-benar mendapatkan binaan baik berupa moril dan materil.
Agar program Desa Berdaya berjalan, diperlukan fasilitator. Fasilitator Desa Berdaya ini adalah pemuda pelopor di wilayahnya. Fasilitator diamanahi tugas untuk pendampingi, memberikan penyuluhan, surveyor program, penggerak lingkungan, bahkan menjadi advokat.
Dalam press conference Sharing Happiness, dihadirkan seorang fasilitator dari Desa Purworejo, Kendal. Hikmah Fitria atau yang biasa disapa Ibu Hikmah datang jauh dari Kendal untuk berbagi pengalamannya selama menjadi fasilitator Desa Berdaya.
Masyarakat di Desa Berdaya Kendal dibina oleh Ibu Hikmah agar mereka bisa mandiri. Kebanyakan masyarakat disana adalah mantan buruh migran yang bekera di luar negeri. Sebelum ada Desa Berdaya, mantan buruh migram yang kembali ke desa bingung mau melakukan apa. Setelah Desa Berdaya hadir, para mantan buruh migran dan masyarakat lain diberi pelatihan-pelatihan. Salah satunya pelatihan membuat tas dan dompet.
Hasil kerajinan Desa Berdaya tentunya tidak kalah saing dengan yang dijual di pasaran. Bahkan kualitasnya boleh diadu dengan brand-brand lain. Untuk satu buah tas hasil Desa Berdaya, ada yang dijual dengan harga 500 ribu rupiah.
Dengan Desa Berdaya, masyarakat yang tinggal di desa tersebut menjadi lebih mandiri. Bagi para buruh migran, sudah tidak ada keinginan untuk kembali bekerja di luar negeri.
Program lain dari Rumah Zakat sekaligus menyambut Bulan Ramadhan adalah Ramadhan Berdaya. Ada program istimewa yang akan dijalankan selama Bulan Ramadhan yaitu :
Selasa (17/4), Sharing Happiness 3.0 diperkenalkan secara resmi pada blogger dan media yang hadir. Versi 3.0 ini menyempurnakan versi terdahulu. Ada fitur-fitur yang ditambahkan yang pastinya membuat platform ini makin mudah digunakan. Beberapa fitur yang ditingkatkan adalah dashboard yang makin responsif, pilihan program sosial yang makin banyak, report donasi, serta wish-list yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan program favoritnya.
Menurut Nur Effendi, CEO Rumah Zakat, donasi yang dihimpun oleh Sharing Happiness.org meningkat hingga 130% sejak pertama kali diluncurkan. Artinya, tren donasi online ini positif dan disukai. Sejak awal diluncurkan, Sharing Happiness sudah menghimpun dana mencapai 24 miliar rupiah dari 25.000 donatur.
Dari dana yang terkumpul, sudah ada 280 proyek sosial yang didanai hingga Maret 2018. Respon positif dari masyarakat membuat Rumah Zakat selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik.
Nur Effendi menambahkan, dengan Sharing Happiness, pengguna tidak hanya bisa berdonasi. Tapi juga bisa membuat program penggalangan dana sendiri. Penggalangan dana bisa dari program yang sudah ada atau program baru yang jadi concern di lingkungan sekitar.
Sharing Happiness Bagi Desa Berdaya
Salah satu penyaluran dari donasi yang masuk di Rumah Zakat adalah pemberdayaan dan pembinaan desa-desa potensial. Tahun 2018 ini, Rumah Zakat memiliki target bisa membina 1.234 Desa Berdaya di seluruh Indonesia.
Desa Berdaya ini adalah proses pemberdayaan wilayah berdasarkan pemetaan potensi lokal di bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Menurut Nur Effendi, tujuan dari Desa Berdaya ini adalah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, baik secara individu maupun komunitas.
Merealisasikan program Desa Berdaya ini tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, Rumah Zakat tentu harus bermitra dengan berbagai stakeholder lokal maupun nasional. Supaya desa yang menjadi target binaan, benar-benar mendapatkan binaan baik berupa moril dan materil.
Agar program Desa Berdaya berjalan, diperlukan fasilitator. Fasilitator Desa Berdaya ini adalah pemuda pelopor di wilayahnya. Fasilitator diamanahi tugas untuk pendampingi, memberikan penyuluhan, surveyor program, penggerak lingkungan, bahkan menjadi advokat.
Dalam press conference Sharing Happiness, dihadirkan seorang fasilitator dari Desa Purworejo, Kendal. Hikmah Fitria atau yang biasa disapa Ibu Hikmah datang jauh dari Kendal untuk berbagi pengalamannya selama menjadi fasilitator Desa Berdaya.
Masyarakat di Desa Berdaya Kendal dibina oleh Ibu Hikmah agar mereka bisa mandiri. Kebanyakan masyarakat disana adalah mantan buruh migran yang bekera di luar negeri. Sebelum ada Desa Berdaya, mantan buruh migram yang kembali ke desa bingung mau melakukan apa. Setelah Desa Berdaya hadir, para mantan buruh migran dan masyarakat lain diberi pelatihan-pelatihan. Salah satunya pelatihan membuat tas dan dompet.
Hasil kerajinan Desa Berdaya tentunya tidak kalah saing dengan yang dijual di pasaran. Bahkan kualitasnya boleh diadu dengan brand-brand lain. Untuk satu buah tas hasil Desa Berdaya, ada yang dijual dengan harga 500 ribu rupiah.
Dengan Desa Berdaya, masyarakat yang tinggal di desa tersebut menjadi lebih mandiri. Bagi para buruh migran, sudah tidak ada keinginan untuk kembali bekerja di luar negeri.
Program lain dari Rumah Zakat sekaligus menyambut Bulan Ramadhan adalah Ramadhan Berdaya. Ada program istimewa yang akan dijalankan selama Bulan Ramadhan yaitu :
- Berbagi Buka Puasa (BBP) dengan target mendistribusikan 124.00 paket
- Kado Lebaran Yatim (KLY) dengan target sebanyak 14.300 paket
- Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK) sebanyak 6.200 paket akan didistribusikan
- Janda Berdaya (JB) yang akan diberikan kepada 300 janda
Program-program tersebut tentu tidak akan terealisasi jika tanpa donasi dari masyarakat. Jadi, mari beramai-ramai mengejar kebaikan dengan memberikan donasi lewat Rumah Zakat.
kunjungi sharing happiness untuk berdonasi
Alhamdulillah ada aplikasi yang bisa bantu kita untuk donasi. Keren ya, cuma dari hp aja bisa berzakat. :))
BalasHapusera digital, apapun bisa dilakukan cuma dari hape yaa
HapusDonasi jadi lebih mudah ya, ga perlu tertunda karena belum sempat menyetorkan, bisa cashless
BalasHapussalut juga sama para fasilitator, dan Rumah Zakat pas memilih orang2 yang peduli dengan lingkungan
BalasHapusAlhamdulillah ada banyak Fasilitator yang memudahkan semua program rumah Zakat jadi berjalan lebih maksimal ya mbak
BalasHapus