Rabu, 24 Mei 2017

Menelisik Sejarah Gasol, Si Tepung Organik



Ada yang pernah mendengar kata Gasol? Awalnya saya pun sama sekali tidak tahu soal Gasol ini. Dalam pikiran saya, mungkin sebuah merek oli. Tapi setelah seorang teman memberitahu, dan ternyata saya salah. Gasol adalah sebuah brand makanan bayi. Bukan seperti makanan bayi pada umumnya. Tapi, Gasol adalah tepung organik yang biasa digunakan untuk membuat makanan bayi.


Minggu lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung langsung ke pabrik Gasol di Cianjur. Melewati jalanan puncak yang berliku dengan angin khas pegunungan yang menerpa wajah. Saya dan 8 teman blogger menikmati perjalanan yang memang jarang bisa kami lakukan. Kalau tidak karena dapat kesempatan main ke pabrik Gasol, mungkin kami tidak melewati jalanan puncak yang terkenal macet. Beruntung kami tidak terjebak macet parah. Hanya sedikit tersendat saja karena banyak mobil yang mengurangi laju kendaraannya.


Perjalanan dari Jakarta menuju Cianjur kami tempuh selama kurang lebih 3 jam. Sampai di pabrik Gasol, saya dan teman-teman disuguhi pemandangan khas pedesaan. Sawah-sawah dengan padi yang merunduk dan menguning siap panen. Para petani yang lalu lalang mememerikasa sawahnya. Ternyata, pabrik Gasol ini terletak di perkampungan yang bernama Gasol. Kampung yang masih hijau namun tetap terik.


Kami disambut oleh Ibu Wawa yang akhirnya diketahui sebagai ibu dari CEO Gasol, Ibu Ika (alamarhum, meninggal pada Agustus 2016). Wanita paruh baya itu mempersilakan kami duduk di rumah kayunya yang bersih dan dingin. Rumah kayu ini adalah rumah idaman bapak Fleming Wong, owner Gasol dan Istrinya, Ibu Ika. Keduanya berasal dari Cianjur dan memang melewati masa kecilnya di Cianjur. Berteman sejak Sekolah Dasar, hingga akhirnyaa dipertemukan kembali dan akhirnya menikah.

Sambil menikmati getuk yang dibuat dari tepung gasol, ditemani teh sereh yang segar, bapak Fleming mengurai ceritanya tentang Gasol. Kepeduliaan Istrinya pada pangan lokal, menjadi alasan utama kenapa Gasol ada. Ibu Ika adalah sarjana Argonomi dari Institut Pertaniana Bogor. Ibu Ika bermimpi bisa memiliki pertanian oraganik. Setelah sempat bekerja di beberapa perusahaan, akhirnya ibu Ika memutuskan untuk keluar dan benar-benar mewujudkan mimpinya bersama suami, bapak Fleming Wong.

Bapak Fleming Wong 
Ibu Ika dan bapak Fleming pulang kampung ke Cianjur dan memulai usahanya. 2 tahun kemudian mereka baru bisa membeli tanah seluas 2.500 m2 dan mulai menanaminya dengan berbagai tanaman organik. Pertanian organik yang dibuat oleh Ibu Ika dan bapak Fleming, tidak terkontaminasi sama sekali dengan  pestisida. Semua pupuk dibuat dan diolah sendiri tanpa campurana bahan pabirkan. Menurut bapak Fleming, konsep organik memang harus seperti itu. Tidak boleh tersentuh bahan kimia sama sekali.

Produk Gasol 

Gasol adalah tepung yang biasa diolah sebagai Makanan Pendamping ASI bagi bayi. Produk Gasol memang tidak bisa ditemui di banyak tempat. Produk ini hanya tersedia di beberapa supermarket, salah satunya Ranch Market. Varian Gasol terdiri dari Gasol beras merah, beras coklat, merah wangi, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, pisang, arrowroot (garut), jali-jali, labu kuning, talas, dan jagung. Hanya tersedia dalam kemasan 250 gram saja yang dilengkapi dengan box.


Gasol sudah memiliki sertifikat BPPOM dan sudah dinyatakan aman dan sesuai standar kesehatan dan keamanan pangan. Tepung Gasol ini sudah banyak dikonsumsi oleh bayi Indonesia. Karena terjamin organik, wajar kalau tepung ini jadi primadona dan banyak dicari oleh para ibu. Tepungnya tidak bisa dikonsumsi langsung seperti tepung makanan bayi pada umumnya. Tapi, harus dimasak terlebih dahulu. Menurut teman yang sudah memberikan tepung Gasol pada anaknya, anaknya sangat suka. Mungkin karena tidak ada tambahan bahan penyedap dan pengawet, jadi rasanya lebih alami.

Untuk kenal lebih jauh sola tepung Gasol, bisa berkunjung ke website www.gasolorganik.com . Kita bisa dapatkan info dimana saja kita bisa mendapatkan tepung Gasol.

Factory Visit 

Selain mengetahui sejarah Gasol, saya dan teman-teman blogger diajak berkeliling area pabrik. Mulai dari sawah-sawah nan hijau dengan hamparan padi yang sejuk dipandang mata. Kebun-kebun sayur oragnik yang sengaja ditanam untuk kebutuhan sehari-hari. Tempat pembuatan pupuk organik, termasuk melihat hewan ternak yang kotorannya menjadi bahan pembuatan pupuk.



Kami juga diajak melihat proses pembuatan tepung oragnik. Pabriknya sangat bersih dan memilik standar yang tinggi. Setiap yang masuk harus disterilisasi terlebih dulu. Karena memproduksi makana,n jadi kebersihan memang jadi hal yang utama. Kami tidak diperkenankan memegang tepung Gasol yang sudah siap kirim, karena khawatir meninggalkan kuman atau bakteri.

Proses pembuatan tepung juga disupport dengan peralatan yang canggih. Ada laboratorium juga yang digunakan untuk memeriksa tepung Gasol apakah sudah sesuai standar atau belum.

Banyak yang kami pelajari dari kunjungan ini. Salah satunya adalah kerja keras dari Ibu Ika dan Bapak Fleming. Kerja keras yang akhirnya menjadikan Gasol kini cukup dikenal masyarakat.

Karena hari yang makin sore, kami pun mengakhiri kunjungan. Kami harus kembali ke Jakarta dan kembali ke rumah masing-masing. Perjalanan dan kunjungan kami ke kampung Gasol, meninggalkan kesan. Kesan bahwa alam akan bersahabat dengan kita kalau kitapun mau bersahabat dengan alam. Alam akan memberikan banyak manfaat, kalau kita mampu menjaga dan merawatnya.



3 komentar:

  1. Senang kan jalan langsung melihat perkebunan penghasil Gasol yang benar-benar nyata organik, tanpa tambahan bahan apapun, diproses secara alamiah dengan standar Hazard Analysis Critical Control Point yang memang sudah diaplikasikan untuk produk pangan. Jadi, standardisasi organik gasol ini tak diragukan. Selain menikmati perjalan, juga menikmati indahnya seni yang terhampar di Desa Gasol itu sendiri. Menakjubkan!

    BalasHapus
  2. Semuanya srba organik, mulai dari benih sampai pupuk dan hasil olahannya juga :)

    BalasHapus
  3. Konsepnya semua alami.
    Lahannya juga terjaga banget

    BalasHapus